Meskipun berada di balik jeruji besi, hak pilih warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Rantau tetap diakui. Hari ini, mereka dengan antusias mengikuti proses pemungutan suara untuk memilih pemimpin bangsa.
Terlihat dari raut wajah mereka, semangat dan optimisme terpancar untuk menentukan masa depan Indonesia. Suara mereka, sama berharganya dengan suara masyarakat di luar sana.
Pemilu di Rutan Rantau ini merupakan bukti nyata bahwa demokrasi tidak mengenal batas tembok. Hak pilih dan hak untuk didengarkan adalah hak asasi manusia yang melekat pada setiap individu, termasuk WBP.
Mari kita bersama-sama menghargai suara mereka dan mendukung proses demokrasi yang inklusif dan berkeadilan.