Rantau, Kalimantan Selatan: Bulan Ramadan membawa kedamaian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Rantau. Di balik jeruji besi, mereka menemukan ketenangan dan harapan dalam lantunan ayat suci Al-Quran saat salat tarawih berjamaah.
Suasana khusyuk menyelimuti Rutan Rantau saat salat tarawih berlangsung. WBP dengan penuh kekhusyu'an mengikuti setiap gerakan salat dan mendengarkan bacaan ayat suci Al-Quran. Bagi mereka, Ramadan menjadi momen istimewa untuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Salat tarawih di sini memberikan ketenangan dan kedamaian bagi kami," ungkap salah satu WBP, Budi. "Bulan Ramadan menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri dan menebus dosa-dosa yang telah kami lakukan."
Kepala Rutan Rantau, Doni Handriansyah, mengatakan bahwa pihaknya menyediakan berbagai program pembinaan keagamaan bagi WBP selama Ramadan. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Selain salat tarawih, kami juga mengadakan tadarus Al-Quran, ceramah agama, dan pesantren kilat," ujar Doni. "Kami berharap program-program ini dapat membantu WBP menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman."
Ramadan di Rutan Rantau menjadi bukti bahwa cahaya Islam dapat menembus hingga ke balik jeruji besi. Bagi WBP, Ramadan menjadi momen untuk menemukan kembali harapan dan semangat untuk menjalani hidup yang lebih baik.